Hal yang Tidak Kamu Ketahui Mengenai Dampak Pemanasan Global

July 24, 2019

Fenomena pemanasan global belakangan menjadi isu yang semakin menyita perhatian. Masyarakat pada umumnya mungkin sudah sering mendengar bahwa kenaikan suhu bumi yang disebabkan oleh peningkatan emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca ini mengubah pola cuaca, menambah curah hujan, dan menimbulkan bencana. Namun selain itu, ada juga beberapa fakta dan akibat mengenai pemanasan global yang masih jarang terdengar. Apa saja itu?

Bertambahnya turbulensi pesawat

Turbulensi pesawat terjadi karena arus jet stream—yaitu arus angin berkekuatan 100 km/jam yang terjadi pada kondisi cuaca ekstrem. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2013 mengungkapkan hubungan suhu atmosfer dengan turbulensi pesawat. Berdasarkan hasil studi ini, atmosfer yang menghangat atau semakin panas, jet stream akan terjadi lebih kencang sehingga rentan terjadi turbulensi pada pesawat yang melintas. Sebuah studi lain yang terbit tahun 2007 menyatakan  bahwa kejadian turbulensi pesawat telah meningkat antara 40% hingga 90% dari tahun 1950.

Wabah penyakit semakin bervariasi dan menyebar Di masa depan, pecahnya wabah penyakit bisa terjadi karena dua hal: penyakit yang disebabkan binatang berkembang biak, dan penyakit yang sebelumnya telah musnah kembali muncul. Temperatur dan curah hujan yang tinggi kembali meningkatkan populasi hewan-hewan pembawa penyakit, seperti nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah, atau spesies tikus yang menyebarkan penyakit leptospirosis (infeksi bakteri yang menyebabkan mual, demam, atau diare) dan tularemia (luka pada kulit dan dapat mengakibatkan pembesaran hati, bahkan menyerang paru-paru). 

Dampak Gempa Bumi di Palu, September 2018 (Sumber foto: urbanasia,media)

Gempa bumi lebih dahsyat  Apa hubungannya atmosfer dengan gempa bumi? Buktinya belum banyak, namun teori ini pertama kali mengemuka dari hasil sebuah studi di Taiwan mengenai badai topan yang semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya temperatur bumi. Saat terjadi badai besar, tekanan pada atmosfer berkurang, sehingga kerak bumi lebih mudah bergerak. Bisa juga gempa bumi terjadi karena adanya aktivitas lapisan es yang menciar sehingga mengurangi bebannya pada kerak bumi.

Pemanasan global merupakan penyebab utama hewan punah

Yang masih kurang disadari oleh masyarakat umum, aktivitas peternakan hewan dengan segala efeknya terhadap lingkungan dan iklim sebenarnya merupakan penyebab utama kepunahan biodiversitas. Kasus pertama hewan mamalia menjadi punah akibat perubahan iklim yang terdokumentasi adalah kepunahan bramble cay melomys—sebuah spesies tikus di wilayah Australia. Dari 976 spesies hewan yang diamati sebuah studi pada tahun 2016, 47% di antaranya telah menghilang dari habitatnya. Mengapa? Karena spesies hewan dipaksa pindah dari habitat asalnya dan bermigrasi akibat perubahan iklim. Saat ini, sebagian besar spesies hewan masih bertahan dan beradaptasi. Namun perubahan iklim yang semakin merajalela berpotensi membuat spesies-spesies tertentu akhirnya tidak berhasil mempertahankan eksistensinya.   

Ingin tahu lebih banyak fakta pemanasan bumi dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi polusi? Segera hubungi SolarNation!